Friday, August 17, 2007

Kematian yang tak terduga

Pernahkah kita bertanya tentang bagaimana akhir kehidupan kita? Sungguh, kita semua pasti menginginkan hidup bahagia, dan mati dalam keadaan husnul khotimah. Namun, tentu hal itu tidak lepas dari upaya yang kita lakukan semasa hidup kita.

Video berikut adalah gambaran dari akhir kehidupan yg tak terduga. Mudah-mudahan menjadi bahan renungan buat kita semua.
Gus Yan's Gallery - فيــدي Layar Tancep

Wednesday, August 1, 2007

Bagaimana Citra Dirimu???

“Citra adalah gambaran sebuah potret diri. Apa yang kita kenakan, apa yang kita katakan, apa yang kita kerjakan, dan apa yang menjadi prinsip hidup kita, semua hal ini membentuk kesan keseluruhan”

Apa yang keluar dari mulut manusia adalah gambaran dari jiwa dan pikirannya. Maka kita mengenal 4 tipe manusia di dunia ini.
- Manusia yang berpikiran luas, yang dibicarakan adalah ide dan gagasan
- Manusia yang berpikiran biasa, yang dibicarakan melulu peristiwa-peristiwa
- Manusia yang berpikiran sempit, yang dibicarakan adalah semua hal tentang manusia, misalnya gaya makan, kesukaan, dll
- Manusia yang berpikiran dangkal, yang dibicarakan adalah dirinya sendiri
Kata orang bijak, bertemanlah dengan orang yang berpikiran luas atau biasa, dan hindarilah manusia yang berpikiran sempit dan dangkal

Perempuan juga terdiri dari 4 kelompok yaitu :
- Perempuan sempurna, cantik di luar dan cantik di dalam
- Perempuan standar, wajah biasa tapi cantik di dalam
- Perempuan yang jutek, wajah cantik tapi sikap jelek
- Perempuan yang kasihan, wajah standar dan sikapnya buruk.

Kecantikan fisik akan hilang 10 atau 20 tahun yang akan datang, akan tetapi inner beauty akan tetap jadi milik kita. INNER BEAUTY adalah kecantikan yang terpancar dari dalam hati nurani atau bahasa Al Qur’annya adalah TAQWA, “…Sungguh, yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertaqwa. Sungguh, Allah Maha Mengetahui, Maha Teliti.” (QS.49:13).

Sebagai manusia kita dituntut untuk merawat yang sudah Allah anugerahkan untuk kita. Sejauh apa yang kita upayakan untuk cantik tidak merubah ciptaan Allah maka itu boleh saja kita lakukan. Berpenampilan menarik diawali dengan menjaga kebersihan. Jadi biasakanlah membersihkan diri secara benar-benar bersih, rawatlah tubuh dengan teratur (lulur, scrub) paling sedikit 1 x seminggu. Beri perhatian khusus pada bagian-bagian yang tertutup pakaian (tumit, siku, punggung, tengkuk dan lain-lain). Dan yang penting adalah “Membersihkan Pikiran” dengan selalu “Memelihara Pikiran Positif”, karena Kebersihan Pikiran memancarkan “Inner Beauty”

Peliharalah kesehatan dengan cukup tidur dan istirahat, makan makanan bergizi, minum air putih sebanyak-banyaknya dan minum vitamin atau jamu yang dibutuhkan tubuh kita, juga berolah raga secara teratur. Perhatikan juga sikap tubuh (posture) berupa sikap berdiri, sikap duduk, sikap berjalan, dan sikap tubuh pada saat melakukan pekerjaan gerak reflek.

Ada 10 hal yang merusak penampilan, yaitu :
1. Menggunakan kalimat yang Kasar dan Vulgar
2. Kurangnya Perbendaharaan Kata yang Baik
3. Cekikikan atau Tertawa yang Tidak Pantas
4. Menghindari Sentuhan Tangan (Kecuali karena faktor Agama, Adat Istiadat atau Kesehatan)
5. Menyembunyikan Tangan/Berlagak Sibuk
6. Mengunyah sesuatu setiap saat
7. Mengeluarkan Bunyi-bunyian dari Tenggorokan
8. Sikap Tubuh (Posture) yang tidak benar
9. Menggunakan Bahasa Tubuh (Body Language) yang tidak baik
10. Tidak menghiasi wajah dengan Senyum

Cantiklah juga dalam ucapan, gunakan magic words : Terima kasih, maaf, tidak apa-apa, sebaiknya, minta tolong, silahkan, permisi.

Nah, bagaimana citra diri kita? Termasuk perempuan yang mana kita?

Ketika…

Tulisan ini aku dapet dari ‘seseorang’ yang aku gak tau siapa tepatnya. Karena aku merasa ini perlu dibagi untuk yang laen makanya aku posting aja. Tapi...maafkan..karena aku gak tau apa judul yang tepat untuk tulisan ini.

Keluarga yang sakinah, mawaddah wa rahmah akan melahirkan generasi yang sholih – sholihah, maka beberapa hal berikut penting untuk jadi panduan :

Ketika akan menikah : Janganlah mencari isteri, tetapi carilah ibu bagi anak-anak kita. Janganlah mencari suami, tetapi carilah ayah bagi anak-anak kita.

Ketika melamar : Anda bukan sedang meminta kepada orangtua/wali si gadis, tetapi meminta kepada Allah melalui orangtua/wali si gadis.

Ketika akad nikah : Anda berdua bukan menikah di hadapan penghulu, tetapi menikah di hadapan Allah.

Ketika resepsi pernikahan : Catat dan hitung semua tamu yang datang untuk mendo’akan anda, karena anda harus berpikir untuk mengundang mereka semua dan meminta maaf apabila anda berpikir untuk bercerai karena menyia-nyiakan do’a mereka.

Sejak malam pertama : BERSYUKUR DAN BERSABARLAH. Anda adalah sepasang anak manusia dan bukan sepasang malaikat

Selama menempuh hidup berkeluarga : Sadarilah bahwa jalan yang akan dilalui tidak melulu jalan bertabur bunga tapi juga semak belukar yang penuh dengan onak dan duri

Ketika biduk rumah tangga oleng : Jangan saling berlepas tangan, tapi sebaliknya justru semakin erat berpegangan tangan.

Ketika belum memiliki anak : Cintailah isteri atau suami anda 100%.

Ketika telah memiliki anak : Jangan bagi cinta anda kepada suami/isteri dan anak anda, tetapi cintailah isteri atau suami anda 100% dan cintai anak-anak anda masing-masing 100%.

Ketika ekonomi keluarga belum membaik : Yakinlah bahwa pintu rizki akan terbuka lebar berbanding lurus dengan tingkat ketaatan suami dan isteri.

Ketika ekonomi membaik : Jangan lupa akan jasa pasangan hidup yang setia mendampingi kita semasa menderita.

Ketika anda adalah suami : Boleh bermanja-manja kepada isteri tetapi jangan lupa untuk bangkit secara bertanggung jawab apabila isteri membutuhkan pertolongan anda.

Ketika anda adalah isteri : Tetaplah berjalan dengan gemulai dan lemah lembut, tetapi selalu berhasil menyelesaikan semua pekerjaan.

Ketika mendidik anak : Jangan pernah berpikir bahwa orangtua yang baik adalah orangtua yang tidak pernah marah kepada anak, karena orangtua yang baik adalah orangtua yang jujur kepada anak.

Ketika anak bermasalah : Yakinlah bahwa tidak ada seorang anakpun yang tidak mau bekerjasama dengan orangtua, yang ada adalah anak yang merasa tidak didengar oleh orangtuanya.

Ketika ada Pria Idaman Lain (PIL) : Jangan diminum, cukupkanlah suami sebagai obat.

Ketika ada Wanita Idaman Lain (WIL) : Jangan dituruti, cukuplah isteri sebagai pelabuhan hati.

Ketika memilih potret keluarga : Pilihlah potret keluarga sekolah yang berada dalam proses pertumbuhan menuju potret keluarga masjid.

Ketika ingin langgeng harmonis : Gunakanlah formula 6 K, KETAQWAAN, KASIH SAYANG, KESETIAAN, KOMUNIKASI DIALOGIS, KETERBUKAAN, KEJUJURAN