Tuesday, June 26, 2007

Chat..jangan sekedar tebar pesona

Aku baru tertarik chatting kalo gak salah pada bulan April 2007 lalu. Waktu itu, aku jadi bagian finishing soal mid semester II. Karena ngerjainnya sampe malem (jadi kepaksanya nginep di sekolah), aku ngisi waktu nungguin editor soal sambil chat.

Di dunia chatter seringkali memberikan info yang salah tentang diri, status, dll jadi hal yg biasa aja. Termasuk waktu itu…aku. Itu terjadi cukup lama sampai aku sadar bahwa chat sama aja dengan bicara, jadi…g boleh boong donk.

Ya, bagaimanapun boong tetap boong. “Hai orang-orang yang beriman, mengapa kamu mengatakan apa yang tidak kamu perbuat? Amat besar kebencian di sisi Allah jika kamu mengatakan apa-apa yang tidak kamu kerjakan.” (QS.61:2-3).

Yang laen lagi, harusnya gak berlebihan. Sabda Rasulullah SAW, “Sesungguhnya Allah tidak menyukai pembicaraan yang berlebihan. Maka Allah mencerahkan wajah seseorang yang berbicara menurut kebutuhan saja.” (HR. Muslim).

Sabda beliau selanjutnya, “Lisan orang yang berakal muncul dari balik hati nuraninya. Maka ketika hendak berbicara, terlebih dahulu ia kembali pada nuraninya. Jika ada manfaat baginya, ia berbicara dan jika dapat berbahaya, maka ia menahan diri. Sementara hati orang yang bodoh berada di mulut, ia berbicara sesuai apa saja yang ia maui.” (HR. Bukhari – Muslim).

Ya..tulisan ini ‘skedar nyampein uneg2 bahwa chat sama aja dg bicara secara langsung, so g perlu dipolitisir alias g perlu pake boong or tebar pesona demi dapet temen chat yang ok. Skaligus permohonan maaf buat temen2 yang udah tak boongin… Terakhir, tempatkan kemajuan teknologi pada tempatnya.